2336 Rema: CARA TUHAN MENGASIHI KITA
Shalom Aleichem b’Shem Yeshua Ha Mashiach
Renungan malam ini bertema
*CARA TUHAN MENGASIHI KITA*
Diambil dari
*Keluaran 23: 25* (TB) Tetapi kamu harus beribadah kepada Tuhan, Allahmu, maka Ia akan memberkati roti makananmu dan air minumanmu dan Aku akan menjauhkan penyakit dari tengah-tengahmu .
Sebagai manusia biasa kita taklepas dari sakit-penyakit, apakah itu sakit biasa, atau bahkan sakit yang mengkhawatirkan. Pada saat sehat, dalam kondisi nyaman, pada umumnya kita keenakan, bahkan saking enaknya seringkali melupakan keberadaan Tuhan Yesus yang senantiasa mengasihi kita. Karena itu, Tuhan Yesus menyapa kita dengan sakit-penyakit.
*Mazmur 107:17* (TB) Ada orang-orang menjadi sakit oleh sebab kelakuan mereka yang berdosa, dan disiksa oleh sebab kesalahan-kesalahan mereka;
Sebenarnya, sakit-penyakit tersebut adalah wujud kasih sayang Tuhan Yesus agar kita tidak terlena pada zona nyaman. Bukankah saat mengemudikan kendaraan melewati jalan tol (karena jalan mulus dan enak) kita bisa mengantuk dan itu sangat membahayakan keselamatan kita? Nah, dengan merasakan penderitaan atau kesakitan itu, kita menjadi ingat akan Tuhan Yesus, berseru memohon pertolongan dan kesembuhan.
*Yesaya 38:17* (TB) Sesungguhnya, penderitaan yang pahit menjadi keselamatan bagiku; Engkaulah yang mencegah jiwaku dari lobang kebinasaan. Sebab Engkau telah melemparkan segala dosaku jauh dari hadapan-Mu.
Penderitaan itu adalah sarana pertobatan sehingga kita tidak jatuh pada lubang kebinasaan. Bukankah ini wujud dari kasih Tuhan Yesus? Kita dikasih-Nya karena itu kita ditegor dan dihajar-Nya.
*Wahyu 3:19* (TB) Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
Kita harus memiliki persepsi bahwa penderitaan itu sebagai wujud kasih-Nya. Dengan demikian, kita berbalik seratus delapan puluh derajat. Balik kanan, bukan belok kanan kepada-Nya. Setelah kita memohon pengampunan dengan tulus dan rendah hati, pasti Tuhan Yesus berkenan berbelas kasih menolong dan menyembuhkan serta memulihkan kondisi kita.
*Ayub 5:18* (TB) Karena Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula.
Setelah disembuhkan-Nya itu kita harus mengingat dan melakukan ibadah seperti yang tertera pada nats
*Keluaran 23: 25* (Tetapi kamu harus beribadah kepada Tuhan, Allahmu, maka Ia akan memberkati roti makananmu dan air minumanmu dan Aku akan menjauhkan penyakit dari tengah-tengahmu) di atas agar tidak terjadi kesalahan yang sama. Jangan melupakan tugas kewajiban kita untuk beribadah baik secara pribadi, maupun bersama keluarga dan atau kelompok jemaat sebab dengan demikian kehidupan kita akan diberkati-Nya berkecukupan dan berkesehatan prima.
Dan tentu saja kita berseru dan bisa bersaksi:
*Mazmur 30:3* (TB) TUHAN, Allahku, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan Engkau telah menyembuhkan aku.
Oleh karena sekarang kita tahu bahwa hajaran, tegoran berupa sakit-penyakit atau pergumulan lain itu wujud kasih saying-Nya, maka kita tidak lagi menganggap sepele karya-Nya yang luar biasa:
*Amsal 3:11-12* (TB) Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan TUHAN, dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya. Karena TUHAN memberi ajaran kepada yang dikasihi-Nya, seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi.
Kiranya kasih setia Tuhan Yesus senantiasa melingkupi hidup kita dan memampukan kita untuk melaksanakan kehendak-Nya, amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
Ninik SR
Renungan malam ini bertema
*CARA TUHAN MENGASIHI KITA*
Diambil dari
*Keluaran 23: 25* (TB) Tetapi kamu harus beribadah kepada Tuhan, Allahmu, maka Ia akan memberkati roti makananmu dan air minumanmu dan Aku akan menjauhkan penyakit dari tengah-tengahmu .
Sebagai manusia biasa kita taklepas dari sakit-penyakit, apakah itu sakit biasa, atau bahkan sakit yang mengkhawatirkan. Pada saat sehat, dalam kondisi nyaman, pada umumnya kita keenakan, bahkan saking enaknya seringkali melupakan keberadaan Tuhan Yesus yang senantiasa mengasihi kita. Karena itu, Tuhan Yesus menyapa kita dengan sakit-penyakit.
*Mazmur 107:17* (TB) Ada orang-orang menjadi sakit oleh sebab kelakuan mereka yang berdosa, dan disiksa oleh sebab kesalahan-kesalahan mereka;
Sebenarnya, sakit-penyakit tersebut adalah wujud kasih sayang Tuhan Yesus agar kita tidak terlena pada zona nyaman. Bukankah saat mengemudikan kendaraan melewati jalan tol (karena jalan mulus dan enak) kita bisa mengantuk dan itu sangat membahayakan keselamatan kita? Nah, dengan merasakan penderitaan atau kesakitan itu, kita menjadi ingat akan Tuhan Yesus, berseru memohon pertolongan dan kesembuhan.
*Yesaya 38:17* (TB) Sesungguhnya, penderitaan yang pahit menjadi keselamatan bagiku; Engkaulah yang mencegah jiwaku dari lobang kebinasaan. Sebab Engkau telah melemparkan segala dosaku jauh dari hadapan-Mu.
Penderitaan itu adalah sarana pertobatan sehingga kita tidak jatuh pada lubang kebinasaan. Bukankah ini wujud dari kasih Tuhan Yesus? Kita dikasih-Nya karena itu kita ditegor dan dihajar-Nya.
*Wahyu 3:19* (TB) Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
Kita harus memiliki persepsi bahwa penderitaan itu sebagai wujud kasih-Nya. Dengan demikian, kita berbalik seratus delapan puluh derajat. Balik kanan, bukan belok kanan kepada-Nya. Setelah kita memohon pengampunan dengan tulus dan rendah hati, pasti Tuhan Yesus berkenan berbelas kasih menolong dan menyembuhkan serta memulihkan kondisi kita.
*Ayub 5:18* (TB) Karena Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula.
Setelah disembuhkan-Nya itu kita harus mengingat dan melakukan ibadah seperti yang tertera pada nats
*Keluaran 23: 25* (Tetapi kamu harus beribadah kepada Tuhan, Allahmu, maka Ia akan memberkati roti makananmu dan air minumanmu dan Aku akan menjauhkan penyakit dari tengah-tengahmu) di atas agar tidak terjadi kesalahan yang sama. Jangan melupakan tugas kewajiban kita untuk beribadah baik secara pribadi, maupun bersama keluarga dan atau kelompok jemaat sebab dengan demikian kehidupan kita akan diberkati-Nya berkecukupan dan berkesehatan prima.
Dan tentu saja kita berseru dan bisa bersaksi:
*Mazmur 30:3* (TB) TUHAN, Allahku, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan Engkau telah menyembuhkan aku.
Oleh karena sekarang kita tahu bahwa hajaran, tegoran berupa sakit-penyakit atau pergumulan lain itu wujud kasih saying-Nya, maka kita tidak lagi menganggap sepele karya-Nya yang luar biasa:
*Amsal 3:11-12* (TB) Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan TUHAN, dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya. Karena TUHAN memberi ajaran kepada yang dikasihi-Nya, seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi.
Kiranya kasih setia Tuhan Yesus senantiasa melingkupi hidup kita dan memampukan kita untuk melaksanakan kehendak-Nya, amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
Ninik SR
Komentar
Posting Komentar