2320 Rema: Penyakit AIDS

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach,  renungan malam  ini dengan tema:

*Penyakit AIDS*

Dasar firmanNya dari:

*Roma 8:6* Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.


Saudara terkasih,

*AIDS* merupakan salah satu penyakit mematikan dan belum ditemukan obat yang ces plengk. Selain mematikan, AIDS juga mengerikan karena menyerang kekebalan tubuh. Tidak sedikit figure public terenggut nyawanya karena AIDS.

Berdasar data di web depkes.go.id (01/12/2018) tertulis, sejak prtama kali ditemukan  sampai Bulan Juni 2018 ditemukan HIV/AIDS dilaporkan keberadaannya oleh 433 (84,2%) dari 54 kabupaten/kota di 34 propinsi di Indonesia.

Jumlah kumulatif infeksi HIV yang dilaporkan sampai dengan Juni 2018 sebanyak 301.959 jiwa (47% dari estimasi ODHA jumlah orang dengan HIV AIDS tahun 2018 sebanyak 640.443 jiwa) dan paling banyak ditemukan di kelompok umur 25-49 tahun dan 20-24 tahun. Sumber data lain Kompas.com (01/12/2018)  memuat berita berjudul HIV/AIDS dalam angka: 36,9 Juta penderita, 25 persen tak menyadarinya. 

Tetapi ada penyakit AIDS lain yang tidak terdeteksi secara medis dan tidak terekam jumlah pengidap. Penyakit AIDS ini sungguh membuat kondisi , lingkungan sosial menjadi tidak tenang, tidak aman, tidak harmonis, dan tidak bahagia, serta tidak bersyukur.

Penyakit *AIDS* ini menggerogoti tubuh bukan secara fisik tetapi psikis, mental dan cara pandang. Penyakit AIDS ini jika dibiarkan tumbuh berkembang bahkan dipelihara maka secara sosial akan terkucilkan.
Tentu membuat penasaran, penyakit AIDS apakah itu ?

Penyakit *AIDS* ini memang berdampak pada kekebalan tubuh, seseorang memelihara penyakit AIDS membuat aspek dalam hidup baik secara internal dan eksternal terganggu, aspek individu maupun sosial tercerai berai. 
Penyakit *AIDS* merupakan singkatan dari A=Angkuh;
I= Iri hati;
D=Dendam; dan
S=Sombong.

Penyakit *Angkuh*  ini memiliki kencederungan tidak mau mendengar pendapat dari pihak lain. Orang ini merasa benar sendiri (menurut dia), orang lain salah (menurut dia). Penyakit ini enggan untuk berdialog bahkan membuka dialog, kecenderungan kalimat dan intonasi suara bermakna instruksi (harus dituruti).  Penyakit Angkuh dituliskan dalam
*1 Yohanes 2:16* Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.


Penyakit *“Iri”* lebih menggambarkan selalu melihat orang lain.
Melihat orang lain lebih pada aspek dia punya aku tidak, maka aku pun harus. Penyakit iri merupakan kondisi seseorang hidup berjarak dengan kondisi riil dirinya sendiri, kondisi orang lain menjadi ukurannya. Penyakit iri dinyatakan dalam
*Yakobus 3:16* Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.


Penyakit *“Dendam”*, jenis penyakit ini bisa dianalogikan seseorang membawa tas ransel berisi sampah, kemana-mana dibawa, yang menerima dampak kerugian orang lain sedangkan dia sendiri yang membawa tidak merasa (karena sudah terbiasa). Dimana dan kemana seseorang menderita penyakit dendam selalu menceritakan dan menyebarluaskan dendam kesumat kepada orang lain.  Sungguh penyakit dendam sangat tidak nyaman bagi orang lain (yang mendengar) maka jika menderita penyakit dendam renungkan yang difirmankan dalam
*Kolose 3:13* Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.

Penyakit *“Sombong”* merupakan jenis penyakit seseorang tidak mau kalah dengan orang lain. Penyakit ini mintanya selalu berada lebih tinggi, lebih dibanding yang lain. Berbicara dengan orang mengidap penyakit ini sangat tidak nyaman. Dia mintanya lebih-lebih dan lebih. Untuk itu waspadalah jika mengidap penyakit sombong,
*Yesaya  2:17* Manusia yang sombong akan ditundukkan dan orang yang angkuh akan direndahkan; hanya TUHAN sajalah yang maha tinggi pada hari itu.


Dari uraian penyakit *AIDS* diatas sungguh justru mengerikan dan membahayakan memang belum ditemukan obatnya karena obatnya bersifat subjektif. Mengapa ?
Karena diri kita sendiri yang bisa mengobati dan menyembuhkan, tetapi jika diobati sendiri tentu tidak mampu. Perlu melibatkan Allah Bapa karena kedagingan manusia tidak bisa obati oleh manusia sendiri tetapi mengundang Roh Kudus Allah BApa .

Mari terus berjuang berproses mengundang Roh Allah Bapa agar berkenan mengobati penyakit keangkuhan, keirian, dendam dan kesombongan. Karena penyakit AIDS merupakan penyakit kedagingan adan membuat manusia masuk dalam jerat maut.  Kita tidak seorang diri tetapi Allah Bapa terus menyertai  perjuangan kita. Tuhan Yesus memberkati, Amin

*PD Autopia Malang*
_kukuh widijatmoko_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR