2893 Rema : HADIAH SORGAWI
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan malam ini diambil dari :
*Filipi 3:13-14* Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.
Tema renungan
*HADIAH SORGAWI*
Betapa terkejutnya kita, bila suatu kali mendapatkan hadiah atas hal-hal yang kita lakukan secara sukarela.
Atau bila hadiah itu menjadi satu hasil pencapaian suatu usaha, yang seringkali kita upayakan sedemikian rupa untuk mendapatkannya.
Sudah sering kita mendengar, bahwa hasil dari perbuatan kita di dunia ini akan mendapatkan upah di surga nanti sebagai bagian dari hadiah sorgawi.
Lalu apakah memungkinkan bila hadiah itu kita terima saat kita masih hidup di dunia ini?
Seperti pada ayat nats diatas, disebutkan _ dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus_
Panggilan sorgawi bisa jadi saat kita masih ada di dunia seperti saat kita dipanggil untuk melayani orang lain, bila kita lakukan dengan sungguh-sungguh dan tulus serta penuh ketekunan, apakah kita tidak mendapatkan upah saat masih hidup?
*Ayub 42:12a* “Tuhan memberkati Ayub dalam hidupnya yang selanjutnya lebih dari pada hidupnya yang dahulu.”
Ini adalah upah saat Ayub masih hidup di dunia ini. Dan Ayub mendapatkannya saat dia bisa melewati masa-masa kelam hidupnya dengan tetap setia menerapkan yang diperoleh dari Allah selama masa-masa sebelum kekelaman itu tiba.
Saudaraku, mari kita belajar dari cara pandang dan sikap Rasul Paulus diatas, dia rela mempersembahkan kehidupannya untuk melayani orang lain bahkan mengganggap rugi apa yang dimiliki selama ini bahkan sikapnya menganiaya jemaat,
*Filipi 1:21* Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan
*Filipi 3:7-9* Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus, dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan.
Lalu apa hadiah sorgawi yang diterima dan dirasakan oleh Rasul Paulus?
Antara lain :
- *Kekuatan dan kesabaran saat dipenjarakan*,
*2 Korintus 6 : 4-5* Sebaliknya, dalam segala hal kami menunjukkan, bahwa kami adalah pelayan Allah, yaitu: dalam menahan dengan penuh kesabaran dalam penderitaan, kesesakan dan kesukaran, *dalam menanggung dera, dalam penjara* dan kerusuhan, dalam berjerih payah, dalam berjaga-jaga dan berpuasa
- *Berbuah melalui pemuridan* yang dilakukan baik saat sebelum dan saat dipenjarakan.
*2 Petrus 3 : 15-16* Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya. Hal itu dibuatnya dalam semua suratnya, apabila ia berbicara tentang perkara-perkara ini. Dalam surat-suratnya itu ada hal-hal yang sukar difahami, sehingga orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi kebinasaan mereka sendiri, sama seperti yang juga mereka buat dengan tulisan-tulisan yang lain.
Saudaraku, mari kita berjuang mendapatkan upah sorgawi saat kita masih di dunia ini.
Bila Ayub dan Rasul Paulus bisa, pastilah kita juga bisa, karena mereka juga sama-sama manusia biasa yang penuh kelemahan sama seperti kita.
Tuhan Yesus memberkati.Amin
Salam kasih
*PD Imanuel Jakarta*
Lilies
*Filipi 3:13-14* Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.
Tema renungan
*HADIAH SORGAWI*
Betapa terkejutnya kita, bila suatu kali mendapatkan hadiah atas hal-hal yang kita lakukan secara sukarela.
Atau bila hadiah itu menjadi satu hasil pencapaian suatu usaha, yang seringkali kita upayakan sedemikian rupa untuk mendapatkannya.
Sudah sering kita mendengar, bahwa hasil dari perbuatan kita di dunia ini akan mendapatkan upah di surga nanti sebagai bagian dari hadiah sorgawi.
Lalu apakah memungkinkan bila hadiah itu kita terima saat kita masih hidup di dunia ini?
Seperti pada ayat nats diatas, disebutkan _ dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus_
Panggilan sorgawi bisa jadi saat kita masih ada di dunia seperti saat kita dipanggil untuk melayani orang lain, bila kita lakukan dengan sungguh-sungguh dan tulus serta penuh ketekunan, apakah kita tidak mendapatkan upah saat masih hidup?
*Ayub 42:12a* “Tuhan memberkati Ayub dalam hidupnya yang selanjutnya lebih dari pada hidupnya yang dahulu.”
Ini adalah upah saat Ayub masih hidup di dunia ini. Dan Ayub mendapatkannya saat dia bisa melewati masa-masa kelam hidupnya dengan tetap setia menerapkan yang diperoleh dari Allah selama masa-masa sebelum kekelaman itu tiba.
Saudaraku, mari kita belajar dari cara pandang dan sikap Rasul Paulus diatas, dia rela mempersembahkan kehidupannya untuk melayani orang lain bahkan mengganggap rugi apa yang dimiliki selama ini bahkan sikapnya menganiaya jemaat,
*Filipi 1:21* Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan
*Filipi 3:7-9* Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus, dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan.
Lalu apa hadiah sorgawi yang diterima dan dirasakan oleh Rasul Paulus?
Antara lain :
- *Kekuatan dan kesabaran saat dipenjarakan*,
*2 Korintus 6 : 4-5* Sebaliknya, dalam segala hal kami menunjukkan, bahwa kami adalah pelayan Allah, yaitu: dalam menahan dengan penuh kesabaran dalam penderitaan, kesesakan dan kesukaran, *dalam menanggung dera, dalam penjara* dan kerusuhan, dalam berjerih payah, dalam berjaga-jaga dan berpuasa
- *Berbuah melalui pemuridan* yang dilakukan baik saat sebelum dan saat dipenjarakan.
*2 Petrus 3 : 15-16* Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya. Hal itu dibuatnya dalam semua suratnya, apabila ia berbicara tentang perkara-perkara ini. Dalam surat-suratnya itu ada hal-hal yang sukar difahami, sehingga orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi kebinasaan mereka sendiri, sama seperti yang juga mereka buat dengan tulisan-tulisan yang lain.
Saudaraku, mari kita berjuang mendapatkan upah sorgawi saat kita masih di dunia ini.
Bila Ayub dan Rasul Paulus bisa, pastilah kita juga bisa, karena mereka juga sama-sama manusia biasa yang penuh kelemahan sama seperti kita.
Tuhan Yesus memberkati.Amin
Salam kasih
*PD Imanuel Jakarta*
Lilies
Komentar
Posting Komentar