2835 Rema : Manusia Tidak Tahu Bersyukur
Shalom Aleichem b'shem Yeshua ha Mashiach.
Saudara-saudari kekasih di dalam Kristus, renungan malam ini berdasarkan firman:
*Ibrani 3:16 (TB)* siapakah mereka *yang membangkitkan amarah Allah*, sekalipun mereka mendengar suara-Nya? Bukankah *mereka semua yang keluar dari Mesir* di bawah pimpinan Musa?
dengan tema:
*Manusia Tidak Tahu Bersyukur*
Ayat di atas mengingatkan kita bahwa manusia dasarnya memang serakah tidak tahu bersyukur dan hanya meminta untuk semua keinginannya dipenuhi.
Bangsa Israel yang dengan kuat kuasa ALLAH Bapa dikeluarkan dari Mesir dan diberi Tanah Perjanjian, malahan sering membuat murka amarah ALLAH Bapa.
Bahkan mereka berkata lebih baik tetap di Mesir ,dijajah menjadi budak di sana daripada diproses menuju Tanah Perjanjian.
Bila kita melihat kembali apa yang sudah Bapa berikan dalam hidup kita, bukan hanya hal-hal yang kita sadari sebagai *berkat mukjizat* tetapi berkat keselamatan, kehidupan, kesehatan, keluarga, kecukupan, damai sejahtera, sungguh Anda dan saya harusnya bersyukur dan *tidak hanya fokus apa yang kita tidak punya, tetapi apa yang kita punya*.
Disitulah nikmat syukur akan menjauhkan kita dari sifat durhaka duniawi kita.
Selamat malam, selamat beristirahat, TUHAN Yesus memberkati menurut kekayaan kemurahan-Nya.
Halleluya!
Amin.
*PD Autopia Malang*
Andrias
Saudara-saudari kekasih di dalam Kristus, renungan malam ini berdasarkan firman:
*Ibrani 3:16 (TB)* siapakah mereka *yang membangkitkan amarah Allah*, sekalipun mereka mendengar suara-Nya? Bukankah *mereka semua yang keluar dari Mesir* di bawah pimpinan Musa?
dengan tema:
*Manusia Tidak Tahu Bersyukur*
Ayat di atas mengingatkan kita bahwa manusia dasarnya memang serakah tidak tahu bersyukur dan hanya meminta untuk semua keinginannya dipenuhi.
Bangsa Israel yang dengan kuat kuasa ALLAH Bapa dikeluarkan dari Mesir dan diberi Tanah Perjanjian, malahan sering membuat murka amarah ALLAH Bapa.
Bahkan mereka berkata lebih baik tetap di Mesir ,dijajah menjadi budak di sana daripada diproses menuju Tanah Perjanjian.
Bila kita melihat kembali apa yang sudah Bapa berikan dalam hidup kita, bukan hanya hal-hal yang kita sadari sebagai *berkat mukjizat* tetapi berkat keselamatan, kehidupan, kesehatan, keluarga, kecukupan, damai sejahtera, sungguh Anda dan saya harusnya bersyukur dan *tidak hanya fokus apa yang kita tidak punya, tetapi apa yang kita punya*.
Disitulah nikmat syukur akan menjauhkan kita dari sifat durhaka duniawi kita.
Selamat malam, selamat beristirahat, TUHAN Yesus memberkati menurut kekayaan kemurahan-Nya.
Halleluya!
Amin.
*PD Autopia Malang*
Andrias
Komentar
Posting Komentar